A. Pengertian Menggambar Ekspresi :
Secara sederhana, ekspresi dapat diartikan segala sesuatu perasaan yang datangnya dari lubuk hati manusia. (bahagia, senang, sedih, terharu, kecewa, kesal, dan lain sebagainya).
Berdasarkan hasil ungkapannya ekspresi manusia dapat dibedakan antara ekspresi kreatif dan ekspresi tidak kreatif.
- Ekspresi kreatif adalah perasaan manusia yang ungkapannya diselaraskan dengan jenis ciptaan karya seni misalnya: seni rupa, musik, tari, drama atau sastra.
- Ekspresi tidak kreatif adalah perasaan manusia yang ungkapannya tidak menghasilkan karya seni, sesuatu merupakan ungkapan yang membebaskan diri dari rasa tertentu. Misalnya: marah, menangis, menjerit, dan lain sebagainya.
Menggambar ekspresi adalah kegiatan menggambar yang bersumber pada ungkapan perasaan atau sesuatu yang dirasakan dalam hati si penggambar. Si penggambar menggunakan sumber obyek yang dapat dilihat seperti pemandangan atau benda-benda sebagai model atau sumber ungkapan.Seorang penggambar ekspresi bebas dalam menentukan bentuk, imajinasi, warna, maupun corak. Kebebasan diperlukan dalam menggambar ekspresi agar ungkapan perasaannya dapat diekspresikan dengan spontan dan jujur, hingga dapat memuaskan si penggambar ataupun orang yang melihatnya.
Menggambar ekspresif
merupakan salah satu teknik menggambar yang sering dipergunakan oleh para
seniman maupun para perancang dalam mengungkapkan gagasan kreatifnya.
Berbeda dengan gambar bentuk yang menampilkan gambar apa adanya dan berupaya
untuk menghindari unsur subyektif (perasaan, emosi) dalam menggambar ekspresif
unsur perasaan si penggambar merupakan bagian yang tidak
Gambar ekspresif adalah gambar yang
dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar
kepada obyeknya. Gambar ekspresif kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih
lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya),
penerapan warna yang bebas (tidak sama dengan obyek aslinya), komposisi
gambar yang bebas, penerapan asas menggambar secara bebas (kadang tidak mengikuti
kaidah perspektif, bayangan, skala), bahkan banyak pula gambar ekspresi yang
obyeknya tidak jelas (abstrak)
Bagi para seniman
besar, seperti Affandi, menggambar atau melukis ekspresif telah menjadi bagian dari karakter
kesenimannya. Namun demikian, bagi para siswa sebaiknya menggambar bentuk
dikuasai terlebih dahulu secara sempurna baru kemudian mulai mencoba menggambar
ekspresif.
Memilih obyek menggambar ekspresi sebaiknya harus mengandung watak yang jelas. Sifat watak dasar dapat dibedakan menurut kelompok bendanya seperti :
- Watak kelompok manusia
- Watak kelompok binatang
- Watak kelompok tumbuh-tumbuhan
- Watak kelompok alam dan benda
- Watak kelompok gabungan dari dua atau tiga kelompok yang berbeda.
Apa Itu Gambar ekspresif ?
Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar pada imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar kepada obyeknya. Gambar ekspresif kerap dicirikan dengan bentuk yang dilebih lebihkan (didramatisir) atau bahkan bentuk yang direduksi (hanya esensinya), penerapan warna yang bebas (tidak sama dengan obyeknya aslinya), komposisi gambar yang bebas, penerapan asas menggambar secara bebas (kadang tidak mengikuti kaidah perspektif, bayangan, skala), bahkan banyak pula gambar ekspresi yang obyeknya tidak jelas (abstrak)B. Kegunaan Gambar Ekspresi :
Kegunaan gambar ekspresif amatlah
banyak. Baik sebagai media berekspresi penggambar secara bebas, pelengkap
sebuah cerita agar terlihat lebih hidup, merekam sebuah kejadian secara cepat ,
mengritisi atau menyindir keadaan sosial, atau bahkan sebagai sarana untuk
berkomunikasi .
Di samping kemahiran menggambar
bentuk yang lebih menekankan kapada kemahiran menangkap obyek-obyek natural apa
adanya, ada juga kemahiran menggambar ekspresif yang diperlukan untuk
mengekspresikan diri.
Dengan mengekspresikan diri,
diharapkan dalam diri seseorang akan tumbuh kepekaan rasa, meningkatkan daya
imajinasi, dan mampu mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa rupa yang baik.
Di samping berfungsi untuk
mengekspresikan diri, kemahiran menggambar ekspresi juga memiliki guna praktis
dalam kehidupan sehari hari. Baik itu bagi mereka yang berprofesi sebagai
perancang, seniman, ataupun mereka yang memiliki hobi menggambar. Menggambar
ekspresif dapat pula dilakukan dengan cat minyak, cat air pensil, pastel, atau
bahan lainnya
C. Asas Asas Menggambar Ekspresif
Dalam menggambar ekspresif, asas
asas menggambar tetap perlu diperhatikan. Hal tersebut sangatlah penting bagi
mereka yang mempelajari menggambar atau berkarya secara benar. Asas-asas
tersebut antara lain sebagai berikut
1. Komposisi
Komposisi adalah cara mengatur atau mengorganisasikan unsur-unsur gambar sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan gambar tersebut terlihat harmonis.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah cara mengatur obyek gambar secara serasi dalam bidang gambar, sehingga obyek gambar utama terlihat jelas. Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur keserasian obyek gambar simetris, ambigu, ataupun netral. Keseimbangan simetris adalah komposisi serasi dua obyek atau lebih dengan membagi dua bidang gambar secara sama.
3. Proporsi
Proporsi adalah asas kesebandingan dan kepatutan bentuk yang didekati oleh beberapa teori. Teori proporsi klasik yang hingga sekarang masih sering diacu adalah teori. Golden Section yang telah ada sejak jaman Yunani. Namun demikian, dalam menggambar ekspresif proporsi dapat dicapai melalui unsure-unsur kesebandingan dengan bentuk lain atau kewajaran visual yang dapat diterima oleh logika. Seperti proporsi manusia, binatang, benda, bangunan, atau lingkungan yang tetap memiliki unsure-unsur yang dapat diterima oleh pengalaman manusia dalam menghadapi obyek (tidak terlampau janggal atau naïf)
4. Irama
Irama adalah kesan bergerak sebuah garis, warna, atau bentuk baik secara berulang maupun dinamis, sehingga secara keseluruhan tidak monoton. Bentuk yang berirama dapat dimengerti sebagai bentuk yang dinamis. Perwujudannya dapat berupa bentuk yang lembut, tiba-tiba “keras” kemudian halus lagi, kemudian “keras”. Irama juga dapat berulang-ulang sesuai dengan pola yang telah digariskan, tetapi juga dapat bersifat acak namun polanya masih terlihat. Dalam menggambar ekspresif, irama dapat dicapai oleh permainan garis (arsiran), warna, bentuk, dan karakter.
5. Aksentuasi
Aksentuasi adalah upaya untuk mengungkapkan unsur pembeda pada satu ungkapan bahasa rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan. Unsur aksentuasi dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk berbeda, atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. Dalam menggambar ekspresi, aksentuasi dapat dicapai melalui focus obyek gambar, penggunaan warna kontras, atau ketebalan garis.
6. Kesatuan
Kesatuan adalah paduan dari berbagai unsur bahasa rupa yang membentuk sebuah konsep ketautan dan pengikatan sehingga menimbulkan kesan satu bentuk yang terkomposisi secara baik. Dalam menggambar ekspresif, unsur kesatuan dapat dicapai melalui kesamaan ekspresi garis, karakter obyek gambar yang sama, atau penggunaan warna yang berdekatan.
D. Media dan Obyek Menggambar Ekspresi
Menggambar ekspresi hakikatnya
sama dengan cara menggambar yang lain, namun lebih ditekankan pada unsur pengungkapan ekspresi penggambarnya ketika menangkap obyek gambar.
Media untuk menggambar ekspresif
pada umumnya tak terbatas, selama
bahan tersebut dapat digambari. Media untuk menggambar dapat berupa satu
bahan, aneka bahan, atau campuran baik kertas, kanvas, karton, atau
bidang datar lainnya. Lebar bidang dan jenis media untuk menggambar ekspresif
ditentukan oleh tujuan dan karakter yang ingin dicapai oleh penggambar.
Sama halnya dengan proses
menggambar yang lain, obyek gambar untuk menggambar ekspresif amat tidak terbatas.
Mulai dari fenomena alam, benda buatan, bangunan, kegiatan sosial, peristiwa
penting ataupun obyek khayalan (fantasi).
E. Teknik Dasar Menggambar Ekspresi
Berbeda dengan halnya gambar
bentuk yang mengejar kesempurnaan visual dan detil, menggambar ekspresif memiliki kecenderungan
untuk mengolah gambar dengan penafsiran emosional penggambarnya. Sebuah
pohon misalnya, tidaklah haruspenuh dengan daun dan berwarna hijau, sebuah gunung
tidaklah harus berwarna biru, atau wajah manusia tidaklah harus tampak
seperti potret/foto.
Beberapa teknik dasar dalam
menggambar ekspresif antara lain sebagai berikut :
1) Menekankan unsur spontanitas
Dikarenakan obyek gambar selalu berubah dan dinamis
berdasar waktu dan situasi, maka dalam menggambar ekspresif, penggambar
haruslah menangkap suasana secara spontan. Buatlah garis besar gambar
(sketsa) terlebih dahulu, kemudian secara bertahap disempurnakan.
Salah satu unsur penting dalam menuangkan ekspresi
adalah warna. Ungkapkanlah warna-warna secara spontan berdasar suasana dan
ungkapan ekspresif. Dalam pengungkapan warna tidak perlu harus terikat oleh
unsur-unsur kecantikan seperti halnya gambar
potret (natural)
3) Menuangkan emosi
Berbeda dengan menggambar bentuk,dalam menggambar secara ekspresif
unsur emosi penggambar amatlah penting dituangkan, baik dalam wujud
garis, warna, maupun bentuk.
4)Merekam dinamika
Gambar ekspresif yang baik jika penggambar mampu merekam atau
mewujudkan imajinasinya secara dinamis (tidak monoton atau kaku). Setiap
karakter dan unsur gambar betul-betul dituangkan dalam wujud yang hidup dan
ekspresif, seperti unsur kegembiraan, unsur mencekam, unsur kegetiran, unsur
heroik, unsur kemiskinan, unsur petualangan, atau peristiwa alam yang
betul-betul hidup. Untuk beberapa jenis gambar ekspresif seperti karikatur,
kartun, atau ilustrasi, kerap disertai dengan unsur dramatisasi dan
melebih-lebihkan suasana.
F. Karakter Ekspresi pada Gambar
Meskipun gambar atau lukisan yang kita jumpai
tidak selalu beraliran Ekspresionisme tetapi secara garis besar, gambar
ataupun lukisan yang bermuatan ekspresi memiliki karakter-karakter sebagai
berikut.
1) Serba Dinamis
Dalam menggambar bentuk atau menggambar potret
(naturalistik), gambar bersifat statis dan dibuat persis apa adanya. Sedangkan
dalam menggambar ekspresi, gambar dibuat dinamis, seperti seolah-olah gambar itu
berbicara atau mengekspresikan gerak. Dalam menggambarkan pemandangan alam,
buatlah obyek didalam gambar tersebut bergerak seperti kena tiupan angin, badai,
atau adanya sebuah peristiwa alam yang dramatis.
Suasana juga dapat direkam melalui gambar ekspresi,
seperti suasana gembira, sedih, mencekam, ketakutan, ataupun suasana panik.
Penggambarannya dapat diekspresikan melalui ekspresi wajah, keadaan di dalam
sebuah ruangan, ataupun obyek lainnya yang menarik.
Bentuk kegiatan sosial, seperti pasar
tradisional, pesta kampanye, hari lebaran, demonstrasi, peringatan hari kemerdekaan,
menuai padi, kemacetan lalu-lintas, ataupun kumpulan anak bermain merupakan
tema yang menarik untuk digambar. Faktor utama dalam penggambaran tersebut
adalah ekspresi kelompok yang terlibat di dalamnya serta situasi dinamis yang
terjadi.
Keunikan gambar ekspresif adalah keunggulannya
dalam merekam kajadian, baik dalam bentuk sketsa maupun gambar ilustratif.
Meskipun di zaman modern telah ada kamera, namun kualitas estetik dan suasana
ekspresi suatu kejadian tidak seunik jika direkam oleh tangan dalam menggambar.
5) Fantasi
Kemampuan imajinasi (daya khayal) manusia
bersifat tidak terbatas, demikian pula dalam menggambarkan obyek imajinasi
tersebut. Penggambaran imajinasi tersebut dapat berupa tokoh-tokoh khayal,
situasi masa depan, alam mimpi, atau peristiwa sejarah.
Obyek gambar lainnya yang menarik dalam gambar
ekspresi adalah menggambar karakter figure yang lucu, peristiwa yang lucu,
ataupun suatu perilaku yang mengundang selera humor. Bentuk pengungkapannya
dapat berupa gambar kartun, bersifat karikaturis, ataupun komedi khayalan.
G. Terapan Gambar Ekspresif pada Rancangan
Selain untuk mengungkapkan
ekspresi sang penggambar, seperti halnya seorang pelukis atau pematung kemahiran menggambar
ekspresif juga dapat diterapkan untuk penggunaan yang lebih luas, baik untuk
mendukung karya desain grafis atau mengungkapkan ide desain secara spontan.
Beberapa kegiatan perancangan
dibawah ini, banyak memanfaatkan kemampuan menggambar ekspresif dalam
penyajiannya :
1) Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar ekspresif
untuk memperjelas satu narasi atau cerita. Ilustrasi dapat berupa gambar hitam putih ataupun
gambar berwarna. Secara umum ilustrasi merupakan penggambaran bebas atas
satu obyek ataupun dapat berupa penggambaran imajinasi perancang atau
penggambarnya. Ilustrasi umumnya merupakan gambar yang memperjelas, merangkum, menafsir,
ataupun memperkaya teks tulisan. Namun ilustrasi dapat juga berupa gambar yang
bercerita. Fungsi ilustrasi adalah gambar yang dapat memperkuat isi cerita
(gambar yang membantu pembaca untuk mengembangkan imajinasinya). Ilustrasi juga
dapat berupa wajah dari keseluruhan cerita, seperti halnya ilustrasi kulit
luar buku atau ilustrasi cerita pendek. Namun demikian, ada pula gambar ilustratif yang
dikerjakan tanpa unsur ekspresi, seperti gambar ilmiah, gambar bagan, gambar
keterangan, dan sebagainya yang bobot informasi keakuratannya tinggi. Dalam
membuat ilustrasi, banyak penggambar yang
mengkomposisikannya dengan foto, teks, huruf, dan juga unsur rupa lainnya.
Dengan demikian ilustrasi menjadi sangat kaya dengan informasi dan makna.
Terapan ilustrasi sangatlah luas, baik dalam buku cerita, majalah, surat kabar,
iklan, maupun sebagai catatan pribadi.
2) Sketsa ide
Sketsa ide adalah gambar cepat
untuk merekam suatu obyek gagasan, peristiwa tertentu, atau gagasan kreatif. Namun, sketsa
dapat pula berupa gambar abstrak yang dikembangkan dari imajinasi
penggambar. Gambar sketsa bersifat gambar esensial suatu obyek karena dibuat cepat
sebelum momentumnya hilang. Teknik menggambar sketsa amatlah beragam, baik
menggunakan pensil, pena, rapido, bolpoin, ataupun spidol. Gambar sketsa kerap meninggalkan
kaidah-kaidah gambar yang lazim, seperti proporsi, komposisi,
bayangan, atau pengarsiran gambar secara lengkap. Namun, dalam menggambar sketsa
yang baik, kaidah-kaidah menggambar tetap dipertahankan.
3) Karikatur
Karikatur adalah gambar yang mengungkapkan
situasi sosial, tokoh politik, tokoh terkenal, dan berbagai fenomena kebudayaan
secara kritis, bahkan untuk hal-hal tertentu kerap didramatisir atau
dilebih-lebihkan cara pengungkapannya. Gambar karikatur, kerap pula menyajikan tokoh
karangan seperti Oom Pasikom, Mang Ohle, dan lain-lain yang ditampilkan
secara kritis untuk menyindir situasi sosial yang berlangsung. Tokoh-tokoh
karikaturis Indonesia, antara lain, G.M.Sudarta, T. Sutanto, Priyanto, Priyono,
Dwi Koen, dan lain-lain. Gambar karikatur
dapat diletakkan pada surat kabar, majalah, buku, atau
bahkan dapat berdiri sendiri sebagai suatu catatan sejarah yang unik pada
masa periode karya itu dibuat. Karikatur dapat dibuat secara ekspresif, namun
dapat pula dibuat dalam bentuk gambar kartun.
4) Cergam (Cerita Bergambar)
Cergam adalah akronim dari cerita
bergambar, yaitu sejenis komik atau gambar yang diberi teks cerita. Bentuk cergam atau komik
ini amat bervariasi. Ada yang berbentuk gambar ekspresif, ada yang berbentuk
gambar ilustratif, dan ada pula yang berbentuk gambar kartun.
Teknik Menggambar cergam, seperti halnya melihat
film, dibuat berdasar urutan cerita dengan berbagai sudut pandang
penggambaran yang menarik. Cergam masa kini amat dipengaruhi oleh gaya
penggambaran komikus-komikus Jepang yang lebih memilih teknik penggambaran seperti
halnya menggambar kartun atau komik strip. Berbeda dengan tahun 1960-1980 an, cergam
cenderung dibuat secara ekspresif dan dramatis. Beberapa tokoh cergam klasik Indonesia antara
lain; Taguan Hardjo, R.A.Kosasih, Ardisoma, Ganesh Th, Yan Mintaraga, Teguh
Santosa, Hans Djaladara, Dwi Koendoro, San Wilantara, dan banyak lagi
5) Iklan
Iklan adalah salah satu media
komunikasi antara produsen dan masyarakat. Iklan juga dikenal sebagai alat untuk
memperkenalkan, mempromosikan, mengkomunikasikan, mempengaruhi, dan sebagai sumber
informasi suatu produk atau jasa tertentu kepada masyarakat. Fungsi sebuah iklan adalah menginformasikan
produk-produk baru yang ditawarkan oleh produsen. Selain itu, juga berfungsi untuk
memperluas jangkauan pemasaran sebuah produk, jasa, atau informasi. Bahkan
banyak pula iklan yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen atau
masyarakat. Jenis iklan antara lain adalah iklan informasi,
yaitu iklan untuk menyampaikan pesan maupun informasi profil perusahaan,
lembaga, atau kegiatan tertentu
6) Poster
Poster adalah media iklan / informasi yang
ditempelkan di dinding atau tempat tertentu.Poster dapat dicetak dengan
jumlah yang banyak seperti halnya poster film, pertunjukan, ataupun poster
promosi. Namun, poster juga dapat dibuat hanya satu atau beberapa buah, sifatnya
untuk pemberitahuan, pengumuman,ataupun informasi
Sumber :
http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2014/01/pengertian-gambar-ekspresi.html, diakses 2 April 2014
http://fs-community.blogspot.com/2013/02/artikel-tentang-pengertian-gambar.html, diakses 2 April 2014
http://www.oyespot.com/2013/10/seni-lukisan-ekspresif-yang-cantik-dan.html, diakses 4 April 2014
http://blog-senirupa.blogspot.com/2012/11/lukisan-affandi-perahu-dan-matahari.html, diakses 4 April 2014
http://blog-senirupa.blogspot.com/2014/01/gambar-lukisan-danny-o-connor-artwork.html, diakses 4 April 2014
http://www.oyespot.com/2013/10/seni-lukisan-ekspresif-yang-cantik-dan.html, diakses 4 April 2014
http://blog-senirupa.blogspot.com/2012/11/lukisan-affandi-perahu-dan-matahari.html, diakses 4 April 2014
http://blog-senirupa.blogspot.com/2014/01/gambar-lukisan-danny-o-connor-artwork.html, diakses 4 April 2014
Menggambar ekspresi ini saya belum tahu menjadi lebih tahu. Namun jika ingin belajar mengenai Pengertian dan Objek Menggambar kami akan membantu dan materi yang Anda berikan sangat lengkap :)
ReplyDeleteterimakasih untuk informasinya, kalau boleh tau dimana saya bisa mencari referensi (buku) terkait menggambar ekspresi?
ReplyDeleteContoh gambar asas menggambar ekspresi ada gak ?
ReplyDeleteTuliskan macam2 trma gambar ekspresi...
ReplyDeleteTerimakasih ilmunya dan juga yang saya salut diberi sumber
ReplyDeleteTerimakasih untuk jawaban dan ilmunya 🥰💜
ReplyDelete