Sebelum ke proses berkarya reklame hendaknya harus mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat karya reklame agar hasil dari karya reklame tersebut akan maksimal, diantaranya adalah ;
a. Persiapkan Bahan dan Alat, sebelum membuat reklame hendaknya kita menyiapkan terlebih dahulu bahan dan alatnya.
b. Tentukan tema dan tujuan gambar reklame. Setiap berkarya jangan lupa untuk selalu menentukan tema yang sesuai dengan yang akan kita propagandakan sehingga reklame itu merupakan satu kesatuan karya yang utuh yang dipersiapkan dengan perencanaan yang matang.
c. Membuat lay out atau tata letak dari gambar reklame atau pengaturan komposisi, setelah menyiapkan bahan dan alat, kemudian aturlah komposisinya. Komposisi merupakan letak susunan bentuk barang atau objek. Harus cerdik dalam menempatkan posisi teks dan gambarnya. Dalam hal ini pengaturan komposisi mempunyai peran penting sehingga secara keseluruhan reklame menjadi enak dilihat dan pesan yang disampaikan cepat dipahami
d. Cari gambar yang sesuai mulai dari background, gambar utama, gambar pendukung, gambarlah bentuk barang atau objek reklame yang akan dibuat. Ilustrasi gambarnya tidak boleh bohong artinya bentuk gambar harus sesuai dengan produk aslinya. Obyek yang digunakan juga menyesuaikan dengan tema dan tujuan reklamenya. Misalnya gambar-gambar kartun yang lucu banyak digunakan pada reklame produk anak-anak.
e. Pilih kalimat yang singkat, jelas dan menarik. Terdiri dari teks utama (headline) dan teks penjelasan yang mendukung headline. Agar reklame sesuai fungsi dan tujuannya serta lebih menarik perhatian, maka pilihan kata atau ungkapan-ungkapan yang dipertimbangkan harus ditulis dengan huruf-huruf yang menonjol atau tebal atau huruf-huruf yang dibesarkan. Ungkapan reklame harus singkat, jelas, dan menarik perhatian pembaca. Kata-kata atau gambar-gambar yang dimuat dalam reklame haruslah disesuaikan dengan besar kecilnya kolom reklame.
f. Pewarnaan, langkah terakhir dalam membuat reklame adalah pewarnaan. Reklame yang baik harus mampu membuat orang tertarik untuk melakukan pesan yang disampaikan. Untuk itu kita harus memilih warna yang mencolok dan dapat menarik perhatian orang.Dalam hal ini harus dipahami sifat-sifat warna, karena jenis warna sangat mempengaruhi psikologis orang yang melihatnya. Terlalu banyak warna merah cenderung membuat orang yang melihatnya merasa panas sehingga kurang sesuai jika digunakan pada reklame minuman segar. Contoh lain, anak-anak menyukai warna-warna yang terang dan cerah, sehingga untuk reklame produk anak-anak, jenis warna seperti merah, kuning, biru, banyak digunakan.
I. UNSUR-UNSUR DALAM REKLAME VISUAL
Bentuk reklame yang baik, mudah dipahami dan menarik harus memperhatikan beberapa unsur pendukungnya. Beberapa unsur pendukung tersebut adalah ;
a. Teks atau slogan yang jelas dan mudah dimengerti
Terdiri dari teks utama (headline) dan teks penjelasan yang mendukung headline
b. Bahasa yang baik dan menarik dengan bentuk huruf yang sesuai
Pemilihan bahasa dan kalimat harus disesuaikan dengan sasaran konsumen / pembaca yang akan menggunakan produk, begitu juga dengan bentuk dan warna hurufnya. Bahasa yang digunakan pada reklame pupuk untuk petani tentu berbeda dengan bahasa yang digunakan pada reklame komputer untuk pengusaha, berbeda juga dengan reklame mainan untuk anak-anak.
c. Gambar illustrasi menarik dan mudah diingat.
Ilustrasi gambarnya tidak boleh bohong artinya bentuk gambar harus sesuai dengan produk aslinya. Obyek yang digunakan juga menyesuaikan dengan tema dan tujuan reklamenya. Misalnya gambar-gambar kartun yang lucu banyak digunakan pada reklame produk anak-anak.
d. Lay Out yang baik (tata letak antara gambar dengan tulisan)
Harus cerdik dalam menempatkan posisi teks dan gambarnya. Dalam hal ini pengaturan komposisi mempunyai peran penting sehingga secara keseluruhan reklame menjadi enak dilihat dan pesan yang disampaikan cepat dipahami.
e. Warna yang menarik dan tepat sesuai dengan isi reklame
Dalam hal ini harus dipahami sifat-sifat warna, karena jenis warna sangat mempengaruhi psikologis orang yang melihatnya. Terlalu banyak warna merah cenderung membuat orang yang melihatnya merasa panas sehingga kurang sesuai jika digunakan pada reklame minuman segar. Contoh lain, anak-anak menyukai warna-warna yang terang dan cerah, sehingga untuk reklame produk anak-anak, jenis warna seperti merah, kuning, biru, banyak digunakan.
Bentuk reklame yang baik, mudah dipahami dan menarik harus memperhatikan beberapa unsur pendukungnya. Beberapa unsur pendukung tersebut adalah ;
a. Teks atau slogan yang jelas dan mudah dimengerti
Terdiri dari teks utama (headline) dan teks penjelasan yang mendukung headline
b. Bahasa yang baik dan menarik dengan bentuk huruf yang sesuai
Pemilihan bahasa dan kalimat harus disesuaikan dengan sasaran konsumen / pembaca yang akan menggunakan produk, begitu juga dengan bentuk dan warna hurufnya. Bahasa yang digunakan pada reklame pupuk untuk petani tentu berbeda dengan bahasa yang digunakan pada reklame komputer untuk pengusaha, berbeda juga dengan reklame mainan untuk anak-anak.
c. Gambar illustrasi menarik dan mudah diingat.
Ilustrasi gambarnya tidak boleh bohong artinya bentuk gambar harus sesuai dengan produk aslinya. Obyek yang digunakan juga menyesuaikan dengan tema dan tujuan reklamenya. Misalnya gambar-gambar kartun yang lucu banyak digunakan pada reklame produk anak-anak.
d. Lay Out yang baik (tata letak antara gambar dengan tulisan)
Harus cerdik dalam menempatkan posisi teks dan gambarnya. Dalam hal ini pengaturan komposisi mempunyai peran penting sehingga secara keseluruhan reklame menjadi enak dilihat dan pesan yang disampaikan cepat dipahami.
e. Warna yang menarik dan tepat sesuai dengan isi reklame
Dalam hal ini harus dipahami sifat-sifat warna, karena jenis warna sangat mempengaruhi psikologis orang yang melihatnya. Terlalu banyak warna merah cenderung membuat orang yang melihatnya merasa panas sehingga kurang sesuai jika digunakan pada reklame minuman segar. Contoh lain, anak-anak menyukai warna-warna yang terang dan cerah, sehingga untuk reklame produk anak-anak, jenis warna seperti merah, kuning, biru, banyak digunakan.
II. PRINSIP-PRINSIP MENGGAMBAR REKLAME
1. Komunikatif, mudah di terima oleh masyarakat, mengena untuk itu gambar atau huruf hendaknya jelas, singkat, padat .
2. Komposisi, Penataan gambar dan huruf sebaiknya di tata dengan harmonis sehingga memudahkan masyarakat untuk membaca infomasinya.
3. Kesatuan, Antara gambar dan hurufnya tidak boleh lepas dan saling terkait/mendukung maksud yang akan di sampaikan
4. Pusat Perhatian, gambar reklame harus menarik perhatian dengan adanya pusat perhatian pada gambar reklame dan ada unsur yang dominan yang dapat di ciptakan dengan warna yang kontras.
5. Huruf Reklame, Reklame disusun menggunakan pemilihan huruf yang mudah dibaca, jelas, dan terang.
Beberapa contoh huruf dengan berbagai bentuk yang memberikan kesan atau perasaan baru bagi orang yang membacanya sesuai pesan yang ingin disampaikan.
Jika kalian perhatikan baik-baik, beberapa jenis huruf ada yang memberikan kesan lucu, ceria, memberi kesan elegan / indah tetapi ada juga bentuk huruf yang memberi kesan menakutkan. Kalian juga dapat berkreasi sendiri dengan bentuk-bentuk huruf ciptaan sendiri, dengan catatan bentuknya tidak meninggalkan pola aslinya. Untuk itu ada baiknya kalian mempelajari sejarah dan pola dasar bentuk huruf.
a. Sejarah Perkembangan Huruf
III. MENGENAL BENTUK HURUF
Teks kalimat yang terdapat di dalam reklame sangat menentukan keberhasilan reklame. Huruf sering diartikan sebagai simbol bunyi dan dapat mencerminkan karakter atau pesan yang ingin disampaikan dalam reklame tersebut. Oleh karena itu tema yang disampaikan, produk yang ditawarkan atau jenis konsumen yang melihatnya ikut menentukan bagaimana bentuk huruf yang tepat.Beberapa contoh huruf dengan berbagai bentuk yang memberikan kesan atau perasaan baru bagi orang yang membacanya sesuai pesan yang ingin disampaikan.
Jika kalian perhatikan baik-baik, beberapa jenis huruf ada yang memberikan kesan lucu, ceria, memberi kesan elegan / indah tetapi ada juga bentuk huruf yang memberi kesan menakutkan. Kalian juga dapat berkreasi sendiri dengan bentuk-bentuk huruf ciptaan sendiri, dengan catatan bentuknya tidak meninggalkan pola aslinya. Untuk itu ada baiknya kalian mempelajari sejarah dan pola dasar bentuk huruf.
a. Sejarah Perkembangan Huruf
- Huruf pertama disebut Picthograph, diyakini mulai dikenal manusia sekitar tahun 2000 SM. Bentuknya masih berupa simbol-simbol gambar yang mewakili maksud tertentu.
- Mulai tahun 1000 M, bentuk dan jenis huruf yang digunakan mulai berkembang pada masing-masing negara. Di daerah Babilonia muncul jenis huruf Yunani Latin dan huruf Arab. Di daerah Mesir dikenal dengan jenis huruf Paku (Hyrogliph, dipahat pada lempengan tanah menggunakan paku). Huruf Kanji dikenal di daratan Cina.
- Tahun 114 Masehi dikenal 23 jenis abjad oleh bangsa Romawi, yang menjadi asal mula huruf yang kita kenal sekarang ini.
- Huruf cetak mulai dikenal pada tahun 1455 Masehi.
- Tahun 1540 Masehi muncul bentuk huruf berkait sebagai perkembangan dari huruf Romawi. ( kait = serif ) dikenal dengan nama Garamond.
- Abad 19 menjadi awal kemunculan jenis huruf Egypt (Beton) dan huruf tanpa kait Sans serif. Dari sini kemudian banyak bermunculan jenis-jenis huruf yang jumlahnya sangat banyak dan bervariasi.
Bentuk dasar huruf reklame dibedakan menjadi :
- Huruf yang digayakan adalah huruf yang proporsinya menyimpang dari proporsi dan bentuk huruf baku.
- Huruf sans serif, disebut juga dengan huruf gundul atau huruf yang terdiri dari hurufkapital dan huruf minuskul.
- Spasi huruf adalah jarak huruf yang satu dengan yang lainnya harus sesuai dan seimbang.
IV. TEKNIK MENGGAMBAR REKLAME
Seperti halnya berkarya seni rupa yang lain, teknik menggambar reklame juga tidak jauh berbeda dengan teknik menggambar yang lain. Tetapi dalam membuat reklame dituntut untuk lebih kreatif dan unik dalam menarik simpati masyarakat diantara harus kuat dalam menentukan warna-warna yang sesuai. Adapun teknik-teknik yang lazim digunakan dalam membuat reklame diantaranya;- Teknik Blok yaitu cara dengan menutup obyek menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk global (siluet)
- Teknik plakat, dengan menggunakan cat minyak, cat poster, atau cat akrilik, dengan goresan yang tebal, agar hasil warnanya pekat dan padat
- Teknik acrylic, mirip dengan teknik plakat dengan menghasilkan warna yang cerah dan menyala
- Teknik mozaik, yaitu komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan bidang gambar (Depdiknas.2001,580).
- Teknik montase, adalah teknik yang menggabungkan berbagai jenis gambar yang telah memiliki bentuk menjadi satu kesatuan.
- Teknik airbrush, yaitu teknik mewarna dengan menggunakan alat semprot (compressor)
- Teknik digital, menggambar reklame dengan bantuan komputer yang dicetak dengan alat cetak (printer)
V. LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR REKLAME
Dibawah ini merupakan langkah-langkah menggambar reklame.a. Persiapkan Bahan dan Alat, sebelum membuat reklame hendaknya kita menyiapkan terlebih dahulu bahan dan alatnya.
b. Tentukan tema dan tujuan gambar reklame. Setiap berkarya jangan lupa untuk selalu menentukan tema yang sesuai dengan yang akan kita propagandakan sehingga reklame itu merupakan satu kesatuan karya yang utuh yang dipersiapkan dengan perencanaan yang matang.
c. Membuat lay out atau tata letak dari gambar reklame atau pengaturan komposisi, setelah menyiapkan bahan dan alat, kemudian aturlah komposisinya. Komposisi merupakan letak susunan bentuk barang atau objek. Harus cerdik dalam menempatkan posisi teks dan gambarnya. Dalam hal ini pengaturan komposisi mempunyai peran penting sehingga secara keseluruhan reklame menjadi enak dilihat dan pesan yang disampaikan cepat dipahami
d. Cari gambar yang sesuai mulai dari background, gambar utama, gambar pendukung, gambarlah bentuk barang atau objek reklame yang akan dibuat. Ilustrasi gambarnya tidak boleh bohong artinya bentuk gambar harus sesuai dengan produk aslinya. Obyek yang digunakan juga menyesuaikan dengan tema dan tujuan reklamenya. Misalnya gambar-gambar kartun yang lucu banyak digunakan pada reklame produk anak-anak.
e. Pilih kalimat yang singkat, jelas dan menarik. Terdiri dari teks utama (headline) dan teks penjelasan yang mendukung headline. Agar reklame sesuai fungsi dan tujuannya serta lebih menarik perhatian, maka pilihan kata atau ungkapan-ungkapan yang dipertimbangkan harus ditulis dengan huruf-huruf yang menonjol atau tebal atau huruf-huruf yang dibesarkan. Ungkapan reklame harus singkat, jelas, dan menarik perhatian pembaca. Kata-kata atau gambar-gambar yang dimuat dalam reklame haruslah disesuaikan dengan besar kecilnya kolom reklame.
f. Pewarnaan, langkah terakhir dalam membuat reklame adalah pewarnaan. Reklame yang baik harus mampu membuat orang tertarik untuk melakukan pesan yang disampaikan. Untuk itu kita harus memilih warna yang mencolok dan dapat menarik perhatian orang.Dalam hal ini harus dipahami sifat-sifat warna, karena jenis warna sangat mempengaruhi psikologis orang yang melihatnya. Terlalu banyak warna merah cenderung membuat orang yang melihatnya merasa panas sehingga kurang sesuai jika digunakan pada reklame minuman segar. Contoh lain, anak-anak menyukai warna-warna yang terang dan cerah, sehingga untuk reklame produk anak-anak, jenis warna seperti merah, kuning, biru, banyak digunakan.
Sumber :
http://loliloliloput.blogspot.com/2013/09/seni-pengertian-reklame-iklan-embalase.html, diakses tanggal 07 Juli 2019
https://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-rupa/semester-1/kelas-ix/seni-reklame/, diakses tanggal 07 Juli 2019
http://www.sumberpengertian.id/pengertian-reklame/, diakses tanggal 07 Juli 2019
https://info.naminakiky.com/2018/01/pengertian-reklame-definisi-jenis.html, diakses tanggal 07 Juli 2019
https://mediareklame76.blogspot.com/2012/07/sejarah-dan-arti-reklame-atau.html, diakses tanggal 07 Juli 2019
http://www.sumberpengertian.id/pengertian-reklame/, diakses tanggal 07 Juli 2019
https://info.naminakiky.com/2018/01/pengertian-reklame-definisi-jenis.html, diakses tanggal 07 Juli 2019
https://mediareklame76.blogspot.com/2012/07/sejarah-dan-arti-reklame-atau.html, diakses tanggal 07 Juli 2019
0 Comments:
Post a Comment