A. Pengertian :
C. Tujuan Fotografi:
SLR (single lens reflex) dan DSLR (Digital Lens Reflex) mengacu pada desain kamera yang mengunakan sistem cermin di dalam kamera yang memantulkan sebagian cahaya ke prisma sehingga fotografer dapat melihat komposisi foto dengan mengintip di jendela bidik dengan akurat sesuai apa yang dilihat oleh lensa kamera.
Perbedaan utama DSLR adalah mengunakan sensor gambar digital, sehingga hasil output adalah gambar digital yang disimpan ke memory card, sedangkan jika SLR biasanya mengacu pada kamera yang masih mengunakan film.
6. Kamera Prosumer
Prosumer adalah gabungan dari dua kata, professional dan consumer. Di bidang fotografi, kamera prosumer merupakan kamera-kamera yang sudah dilengkapi dengan pengaturan layaknya DSLR (biasa dipakai fotografer profesional) dan di saat yang sama juga mempertahankan kemudahan penggunaan layaknya kamera pocket (yang biasa dipakai konsumen umum).
Kamera ini awalnya mulai dibuat untuk menjembatani orang-orang yang masih awam terhadap pengaturan kamera, agar lebih mengenal beragam setting yang bisa mereka manfaatkan ketika menggunakan DSLR. Karena itu prosumer camera juga sering disebut bridge camera atau juga kamera prosumer superzoom.
Anda perlu memahami dasar-dasar tentang fotografi seperti yang dilansir dari eHow (23/06) berikut ini :
Komposisi
Komposisi adalah pengaturan objek yang akan diambil gambarnya. Ada sebuah aturan bernama the rule of thirds yang membuat Anda harus membayangkan bingkai persegi panjang menjadi sembilan bagian yang berukuran sama. Anda membutuhkan garis-garis vertikal dan horizontal bayangan kemudian mencoba untuk menyelaraskan objek utama agar komposisi tampak seimbang dan estetis.
Tekstur
Tekstur merupakan kebutuhan sebuah foto yang membutuhkan kecermatan oleh si pengambil foto. Tekstur melibatkan foto berupa kompleksitas permukaan sepotong kayu atau kain bermotif yang seolah bisa disentuh setelah gambar diambil.
Kedalaman
Kedalaman adalah penciptaan rasa tiga dimensi dalam sebuah foto. Kedalaman ini bisa diciptakan dengan mengatur fokus, pembingkaian dan sudut pandang. Fokus melibatkan banyak zoom pada beberapa objek tertentu, sehingga ia akan tampak begitu bening sementara sekelilingnya buram. Sementara pembingkaian melibatkan identifikasi objek yang tampak dekat, meskipun sebenarnya jauh.
Garis
Di dalam sebuah foto, garis membimbing mata fotografer untuk memperhatikan sekitar objek, sehingga menghasilkan foto yang menarik. Misalnya, garis yang tidak sama bisa dianggap sebagai penyampaian suasana hati yang berbeda. Garis horizontal berarti stabilitas, vertikal adalah kekuasaan, kekuatan, dan pertumbuhan, sementara diagonal menyampaikan tindakan dan dinamisme.
Cahaya
Cahaya adalah salah satu dasar yang harus benar-benar Anda pahami jika ingin memotret. Sebab fotografer harus tahu berapa banyaknya cahaya dan arah cahaya yang bisa mempengaruhi hasil foto. Arah datangnya cahaya merupakan esensi penting yang mengacu pada lokasi dan sumber asli cahaya untuk menentukan distribusi bayangan pada foto.
Pola dan bentuk
Ada tiga jenis aspek yang mendukung pola dan bentuk, yaitu, ritme, simetri, dan segitiga. Ritme adalah bentuk foto yang diulang, kemudian simetri merupakan foto yang diambil dari dua sisi yang berbeda, sementara segitiga terbentuk dalam sebuah foto oleh sebuah garis diagonal. Adanya pola dan bentuk akan membuat foto tampak lebih menarik.
Titik pandang
Dasar memotret terakhir adalah titik pandang posisi foto diambil. Titik pandang yang berbeda antara fotografer dapat menghasilkan foto dan persepsi yang berbeda. Hasil foto dari titik pandang rendah berarti dominasi, kekuatan, dan otoritas. Sebaliknya, titik pandang tinggi menyampaikan kerentanan dan kelemahan.
Beberapa hal yang harus diketahuai oleh fotografer pemula:
Pengertian Exposure
Semakin besar angka mm nya dari sebuah lensa, maka semakin sempit sudut pandangnya (=picture coverage). Semakin kecil angka mm nya, maka semakin luas/lebar sudut pandangnya.
2. Diafragma
Diafragma menentukan banyak sedikitnya sinar yang masuk melalui lensa. Semakin kecil angka diafragmanya, maka semakin banyak sinar yang masuk.
Diafragma menentukan kualitas lensa.
Makin kecil angka diafragmanya berarti makin tinggi kualitas lensa nya.
Diafragma biasa disingkat f, biasa juga disebut Aperture atau Bukaan.
3. Panjang Lensa
Panjang lensa biasa disebut Focal Length (biasa mempunyai satuan mm).
Panjang lensa mempengaruhi:
JARAK pemotretan
SUDUT pandang
PEMBESARAN
FASILITAS BUKAAN DIAFRAGMA
Lensa Khusus:
Lensa Makro (biasa disebut Macro Lens)
Penambahan panjang lensa (biasa disebut Tele Converter atau Extender)
Lensa pengoreksian perspektif pada subjek
Lensa Lunak (biasa disebut Soft Focus Lens)
4. Sifat Film
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu "photos": cahaya dan "grafo": melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Atau singkatnya bahwa fotografi adalah seni mengambil gambar dengan menggunakan kamera.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (lensa).
B. Sejarah Fotografi
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (lensa).
B. Sejarah Fotografi
Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
C. Tujuan Fotografi:
- Penerangan, tujuannya adalah untuk mendidik atau memungkinkan untuk mengambil keputusan yang benar, seperti pemotretan untuk dokumen, pembuatan media pembelajaran, gambar-gambar untuk fasilitas pembelajaran dan foto yang berhubungan dengan pendidikan dan proses belajar mengajar.
- Informasi yang mempunyai tujuan tertentu. Gambar pada perdagangan dan periklanan serta propaganda politik merupakan salah satu tujuan fotografi. Tujuannya adalah supaya tampak cermerlang dan lebih merangsang. Sasarannya adalah konsumen yang memanfaatkan barang yang dipasarkan.
- Penemuan. Karena kamera dalam banyak bidang dapat menciptakan berbagai macam teknik, maka dapat dipergunakan sebagai objek eksplorasi dalam berbagai riset. Seperti pemotretan jarak dekat, sudut lebar, landscape, kecepatan tinggi dan lain sebagainya.
- Pencatatan. Pemotretan memungkinkan adanya alat yang paling sederhana dan paling murah untuk pengabdian kenyataan dalam bentuk gambar. Maksud dari kalimat tersebut adalah, pemotretan merupakan sebuah media yang memfasilitasi pencatatan/ pendokumentasian setiap moment yang paling berharga dan menceritakan kembali dimasa-masa yang akan datang.
- Hiburan. Sebagai salah satu bentuk apresiasi seni. Setian foto yang dihasilkan akan menciptakan suatu hiburan tersendiri bagi yang memandang. Setiap foto yang dipamerkan akan menimbulkan interpretasi atau conflict bagi setiap orang yang menikmati.
- Pengungkapan pribadi. Foto juga dapat berfungsi sebagai ajang untuk mengungkapkan isi hati, menunjukkan kreativitas dan berpendapat melalui sebuah gambar.
- Mengabadikan momen; Fotografi menjadi media yang mampu mengabadikan momen-momen yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
- Sebagai ilmu pengetahuan; Fotografi merupakan seni mencetak gambar dengan menggunakan cahaya. Artinya fotografi merupakan sebuah ilmu pengetahuan.
- Menceritakan sejarah; Fotografi yang berperan sebagai media yang dapat menceritakan sejarah karena fotografi dapat mengabadikan momen-momen khususnya momen yang tidak dapat diulang kembali.
- Membuat kita dekat dengan alam; Jika anda mulai menekuni hobi fotografi, biasanya anda akan sering-sering liburan dan melakukan hobi ini di alam. Anda akan sering menjepret objek-objek alam dan ini akan membuat anda lebih sering berinteraksi dengan alam dan tentunya akan membuat anda semakin dekat dengan alam
- Perubahan sosial; Fotografi sering dijadikan sebagai media untuk mengkampanyekan atau mengajak masyarakat dalam kegiatan-kegiatan positif. Adanya foto yang memiliki tema sesuai dengan kampanye tersebut dapat berperan penting dalam perubahan sosial.
- Media informasi; Seni fotografi ini diperkenalkan kepada masyarakat melalui berbagai pameran fotografi dengan berbagai tema tertentu. Kegiatan pameran fotografi ini bertujuan untuk memperkenalkan seni fotografi kepada masyarakat.
- Menambah penghasilan; Seorang fotografer akan lebih mudah memperkaya dirinya untuk menghasilkan uang. Berbagai teknik dan kreativitas yang dipelajari dapat menghasilkan foto-foto yang bagus, sehingga menarik minat konsumen atau pecinta fotografi untuk menggunakan jasanya.
- Meningkatkan rasa percaya diri; Seorang yang tidak terbiasa berhadapan dengan kamera akan bersikap malu-malu bahkan tegang untuk berpose bagaikan model menjadi percaya diri. Hal ini merupakan salah satu dari peran fotografi dalam kehidupan, yaitu meningkatkan rasa percaya diri.
- Meningkatkan kreativitas; Teknik fotografi merupakan salah satu cara untuk menghasilkan foto yang bagus. Namun saat ini masyarakat lebih senang mengeksplorasi dirinya sendiri dalam teknik pengambilan gambar tergantung dari selera masing-masing. Dengan demikian, fotografi dapat meningkatkan kreativitas masyarakat.
- Media ekspresi diri; Fotografi menjadi media ekspresi diri dimana masyarakat yang menggunakan smartphone lebih mudah mengambil gambar dirinya sendiri atau sering dikenal dengan nama selfie. Seseorang akan menyalurkan ekspresi dirinya di media sosial agar menarik simpati orang-orang.
E. JENIS-JENIS KAMERA :
1. Kamera analog
Kamera analog adalah jenis kamera yang menggunakan media film (seluloid) 35mm untuk memotret gambar. Nantinya gambar yang disimpan ini harus mengalami proses “cuci cetak” terlebih dahulu untuk bisa kita lihat hasilnya.
Kamera analog adalah jenis kamera yang menggunakan media film (seluloid) 35mm untuk memotret gambar. Nantinya gambar yang disimpan ini harus mengalami proses “cuci cetak” terlebih dahulu untuk bisa kita lihat hasilnya.
2. Kamera Polaroid
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamerasetelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid.
3. Kamera saku
Kamera saku digital (bahasa Inggris: digital pocket camera) adalah kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa.
4. Kamera TLR
Kamera TLR adalah jenis kamera dengan dua lensa objektif dengan panjang fokus yang sama. Salah satu lensanya adalah tujuan dari fotografi itu sendiri yaitu menangkap cahaya untuk menghasilkan gambar, sedangkan yang lainnya digunakan untuk sistem jendela bidik, yang biasanya dilihat dari atas di tingkat pinggang.
5. Kamera SLR dan DSLRKamera TLR adalah jenis kamera dengan dua lensa objektif dengan panjang fokus yang sama. Salah satu lensanya adalah tujuan dari fotografi itu sendiri yaitu menangkap cahaya untuk menghasilkan gambar, sedangkan yang lainnya digunakan untuk sistem jendela bidik, yang biasanya dilihat dari atas di tingkat pinggang.
SLR (single lens reflex) dan DSLR (Digital Lens Reflex) mengacu pada desain kamera yang mengunakan sistem cermin di dalam kamera yang memantulkan sebagian cahaya ke prisma sehingga fotografer dapat melihat komposisi foto dengan mengintip di jendela bidik dengan akurat sesuai apa yang dilihat oleh lensa kamera.
Perbedaan utama DSLR adalah mengunakan sensor gambar digital, sehingga hasil output adalah gambar digital yang disimpan ke memory card, sedangkan jika SLR biasanya mengacu pada kamera yang masih mengunakan film.
Prosumer adalah gabungan dari dua kata, professional dan consumer. Di bidang fotografi, kamera prosumer merupakan kamera-kamera yang sudah dilengkapi dengan pengaturan layaknya DSLR (biasa dipakai fotografer profesional) dan di saat yang sama juga mempertahankan kemudahan penggunaan layaknya kamera pocket (yang biasa dipakai konsumen umum).
Kamera ini awalnya mulai dibuat untuk menjembatani orang-orang yang masih awam terhadap pengaturan kamera, agar lebih mengenal beragam setting yang bisa mereka manfaatkan ketika menggunakan DSLR. Karena itu prosumer camera juga sering disebut bridge camera atau juga kamera prosumer superzoom.
7. Kamera Mirrorless
Kamera Mirrorless Interchangable Lens Camera (MILC) merupakan kamera tanpa cermin dengan lensa yang dapat diganti-ganti. Jenis kamera ini bentuknya kecil seperti kamera saku, dan lensanya dapat diganti layaknya kamera SLR.
Dasar-Dasar FotografiKamera Mirrorless Interchangable Lens Camera (MILC) merupakan kamera tanpa cermin dengan lensa yang dapat diganti-ganti. Jenis kamera ini bentuknya kecil seperti kamera saku, dan lensanya dapat diganti layaknya kamera SLR.
Anda perlu memahami dasar-dasar tentang fotografi seperti yang dilansir dari eHow (23/06) berikut ini :
Komposisi
Komposisi adalah pengaturan objek yang akan diambil gambarnya. Ada sebuah aturan bernama the rule of thirds yang membuat Anda harus membayangkan bingkai persegi panjang menjadi sembilan bagian yang berukuran sama. Anda membutuhkan garis-garis vertikal dan horizontal bayangan kemudian mencoba untuk menyelaraskan objek utama agar komposisi tampak seimbang dan estetis.
Tekstur
Tekstur merupakan kebutuhan sebuah foto yang membutuhkan kecermatan oleh si pengambil foto. Tekstur melibatkan foto berupa kompleksitas permukaan sepotong kayu atau kain bermotif yang seolah bisa disentuh setelah gambar diambil.
Kedalaman
Kedalaman adalah penciptaan rasa tiga dimensi dalam sebuah foto. Kedalaman ini bisa diciptakan dengan mengatur fokus, pembingkaian dan sudut pandang. Fokus melibatkan banyak zoom pada beberapa objek tertentu, sehingga ia akan tampak begitu bening sementara sekelilingnya buram. Sementara pembingkaian melibatkan identifikasi objek yang tampak dekat, meskipun sebenarnya jauh.
Garis
Di dalam sebuah foto, garis membimbing mata fotografer untuk memperhatikan sekitar objek, sehingga menghasilkan foto yang menarik. Misalnya, garis yang tidak sama bisa dianggap sebagai penyampaian suasana hati yang berbeda. Garis horizontal berarti stabilitas, vertikal adalah kekuasaan, kekuatan, dan pertumbuhan, sementara diagonal menyampaikan tindakan dan dinamisme.
Cahaya
Cahaya adalah salah satu dasar yang harus benar-benar Anda pahami jika ingin memotret. Sebab fotografer harus tahu berapa banyaknya cahaya dan arah cahaya yang bisa mempengaruhi hasil foto. Arah datangnya cahaya merupakan esensi penting yang mengacu pada lokasi dan sumber asli cahaya untuk menentukan distribusi bayangan pada foto.
Pola dan bentuk
Ada tiga jenis aspek yang mendukung pola dan bentuk, yaitu, ritme, simetri, dan segitiga. Ritme adalah bentuk foto yang diulang, kemudian simetri merupakan foto yang diambil dari dua sisi yang berbeda, sementara segitiga terbentuk dalam sebuah foto oleh sebuah garis diagonal. Adanya pola dan bentuk akan membuat foto tampak lebih menarik.
Titik pandang
Dasar memotret terakhir adalah titik pandang posisi foto diambil. Titik pandang yang berbeda antara fotografer dapat menghasilkan foto dan persepsi yang berbeda. Hasil foto dari titik pandang rendah berarti dominasi, kekuatan, dan otoritas. Sebaliknya, titik pandang tinggi menyampaikan kerentanan dan kelemahan.
Beberapa hal yang harus diketahuai oleh fotografer pemula:
Pengertian Exposure
Exposure adalah banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa diterima oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapatkan gambar dan juga foto yang maksimal. Pengaturan exposure akan membuat foto bisa terlihat lebih bagus atau bahkan menjadi lebih jelek nantinya. Ketika kita mengatur exposure dengan kondisi cahaya yang masuk ke foto jumlahnya terlalu tinggi maka akan membuat gambar akan menjadi sangat terang (over exposure). Begitu sebaliknya, kalau kita mengambil foto dengan pengaturan exposure yang akan membuat cahaya yang masuk ke foto sedikit, tentunya akan membuat gambar yang telah kita ambil tersebut akan menjadi semakin gelap atau (under exposure). Dengan adanya hal ini menunjukkan kalau pengaturan eksposur yang tepat akan bisa membuat foto mendapatkan pencahayan yang pas.
1. LensaSemakin besar angka mm nya dari sebuah lensa, maka semakin sempit sudut pandangnya (=picture coverage). Semakin kecil angka mm nya, maka semakin luas/lebar sudut pandangnya.
2. Diafragma
Diafragma menentukan banyak sedikitnya sinar yang masuk melalui lensa. Semakin kecil angka diafragmanya, maka semakin banyak sinar yang masuk.
Diafragma menentukan kualitas lensa.
Makin kecil angka diafragmanya berarti makin tinggi kualitas lensa nya.
Diafragma biasa disingkat f, biasa juga disebut Aperture atau Bukaan.
3. Panjang Lensa
Panjang lensa biasa disebut Focal Length (biasa mempunyai satuan mm).
Panjang lensa mempengaruhi:
JARAK pemotretan
SUDUT pandang
PEMBESARAN
FASILITAS BUKAAN DIAFRAGMA
Lensa Khusus:
Lensa Makro (biasa disebut Macro Lens)
Penambahan panjang lensa (biasa disebut Tele Converter atau Extender)
Lensa pengoreksian perspektif pada subjek
Lensa Lunak (biasa disebut Soft Focus Lens)
4. Sifat Film
Kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kepekaan film tersebut terhadap sinar (biasa disebut ISO/ASA/DIN). ISO/ASA RENDAH: Menghasilkan detail gambar yang lebih tajam (butir halida perak lebih halus).
Setelah memahami dengan baik dasar fotografi, silakan lanjut UNSUR DAN KOMPOSISI DALAM FOTOGRAFI lanjut ke TEKNIK-TEKNIK FOTOGRAFI
Sumber :
Setelah memahami dengan baik dasar fotografi, silakan lanjut UNSUR DAN KOMPOSISI DALAM FOTOGRAFI lanjut ke TEKNIK-TEKNIK FOTOGRAFI
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi, diakses tanggal 04 September 2019
https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/25/pengertian-dan-sejarah-singkat-fotografi/, diakses tanggal 04 September 2019
https://grafispaten.wordpress.com/2011/06/07/tujuan-fotografi/, diakses tanggal 04 September 2019
https://jsp.co.id/manfaat-fotografi-dalam-kehidupan/, diakses tanggal 04 September 2019
https://beginnerfotografi.wordpress.com/2013/01/12/dasar-dasar-fotografi/, diakses tanggal 04 September 2019
https://kinibisa.com/artikel/detail/fotografi-sinematografi/subdetai/memahami-kamera-dan-lensa/read/mengenal-jenis-jenis-kamera, diakses tanggal 04 September 2019
https://berbagi-informasi22.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-fotografi-dan-contohnya.html, diakses tanggal 04 September 2019
https://ilmuseni.com/seni-rupa/fotografi/teknik-dasar-fotografi, diakses tanggal 04 September 2019
https://www.kompasiana.com/shellyardiati11/59e6f98863eae71a3f63a072/teknik-teknik-fotografi, diakses tanggal 04 September 2019
https://www.kamerashot.com/belajar-komposisi-foto/, diakses tanggal 04 September 2019
https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/25/pengertian-dan-sejarah-singkat-fotografi/, diakses tanggal 04 September 2019
https://grafispaten.wordpress.com/2011/06/07/tujuan-fotografi/, diakses tanggal 04 September 2019
https://jsp.co.id/manfaat-fotografi-dalam-kehidupan/, diakses tanggal 04 September 2019
https://beginnerfotografi.wordpress.com/2013/01/12/dasar-dasar-fotografi/, diakses tanggal 04 September 2019
https://kinibisa.com/artikel/detail/fotografi-sinematografi/subdetai/memahami-kamera-dan-lensa/read/mengenal-jenis-jenis-kamera, diakses tanggal 04 September 2019
https://berbagi-informasi22.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-fotografi-dan-contohnya.html, diakses tanggal 04 September 2019
https://ilmuseni.com/seni-rupa/fotografi/teknik-dasar-fotografi, diakses tanggal 04 September 2019
https://www.kompasiana.com/shellyardiati11/59e6f98863eae71a3f63a072/teknik-teknik-fotografi, diakses tanggal 04 September 2019
https://www.kamerashot.com/belajar-komposisi-foto/, diakses tanggal 04 September 2019
Informasiutama tentang fotografi nih, keren banget
ReplyDelete