Desain interior terdiri dari dua suku kata, yaitu “desain” dan “interior”. Dalam KBBI desain berarti “kerangka bentuk; rancangan”, jadi desain adalah kegiatan merancang suatu rancangan.
Desain adalah kata yang berasal dari bahasa inggris, yaitu “design”(Kamus Oxford) adalah Rencana atau gambar yang dibuat untuk memperlihatkan tampilan dan fungsi dari bangunan, pakaian, atau objek lainnya sebelum benar-benar dibuat.
Dapat disimpulkan desain adalah kegiatan untuk merancang sesuatu sebelum benar-benar dibuat, agar nantinya sesuatu yang telah dirancang itu berfungsi dengan baik dan berpenampilan menarik.
Pengertian Interior
Interior sendiri dalam KBBI adalah bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan sebagainya. Jadi sudah jelas rasanya apa yang dimaksud dengan interior.
Maka dapat disimpulkan bahwa desain interior adalah perancangan bagian dalam gedung, agar bagian dalam gedung berfungsi dengan baik dan memiliki tampilan yang menarik.
Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia.
2. Garis
Garis-garis dinamis merujuk pada garis diagonal, zigzag, atau lengkungan. Garis-garis tersebut dapat dilihat pada beberapa elemen di dalam ruangan, seperti anak tangga, dan memberikan energi serta pergerakan pada struktur ruangan.
3. Bentuk
Bentuk dalam hal ini adalah bentuk fisik dari segala sesuatu yang ada di dalam ruangan yang memiliki tiga dimensi. Bentuk biasanya terdiri dari bentuk geometris dan non geometris (organis). Bentuk geometris biasanya terdapat pada garis-garis yang menonjol dan sudut-sudut, serta terlihat seperti buatan manusia. Sebaliknya, bentuk natural adalah bentuk-bentuk organik yang dibuat oleh alam sehingga bentuknya lebih asimetris. Bentuk bisa berupa objek-objek terbuka atau tertutup.
Psikologi warna tidak boleh dipandang sebelah mata dan bisa dimaksimalkan oleh desainer interior yang ahli. Warna bisa memunculkan kenangan dan mengubah emosi dengan menstimulasi respons fisik dan psikologis dari tubuh kita. Contohnya, warna hijau dan biru memunculkan kesan tenang dan cocok digunakan di dalam kamar tidur, sementara warna merah dapat mendorong nafsu makan sehingga lebih cocok digunakan di dapur
6. Tekstur
7. Pola
Pola memiliki fungsi yang sama dengan tekstur untuk menambah daya tarik ruangan. Pola diciptakan dari penggunaan desain yang repetitif dan bisa ditemukan pada wallpaper, furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki berbagai tipe seperti contohnya garis-garis, geometris, organik, motif, dan print.
Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia.
Pengertian Desain Interior Menurut Para Ahli
D.K. Ching
Desain interior adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang dalam bangunan, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan, perasaan, dan kepribadian.
Dodsworth
Dodsworth (2009: 8) Berpendapat bahwa desain interior bertujuan untuk membuat manusia sebagai pemakai ruang dapat beraktifitas dengan efektif dan merasa lebih nyaman pada ruangan tersebut.
Dodsworth (2009: 8) Berpendapat bahwa desain interior bertujuan untuk membuat manusia sebagai pemakai ruang dapat beraktifitas dengan efektif dan merasa lebih nyaman pada ruangan tersebut.
Alexander C
Berdasarkan pendapat Alexander C, Desain interior adalah komponen fisik yang tepat dari suatu struktur fisik
Berdasarkan pendapat Alexander C, Desain interior adalah komponen fisik yang tepat dari suatu struktur fisik
Tujuan Desain Interior :
Secara garis besar dari tujuan dari desain/perancangan interor adalah :- Untuk memperbaiki fungsi atau menciptakan suasana ruangan yang indah, dan juga dapat menunjang kenyamanan pengguna dalam beraktivitas di dalam ruang.
- Untuk menambah atau memperkaya nilai estetis. Bisa juga diartikan seperti desain atau dekorasi di dalam struktur.
- Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya.
- Meningkatkan aspek psikologis dari sebuah ruangan, kreativitas desainernya yang tidak monoton dapat menhilangkan kesan membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.
- Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
Elemen-Elemen/Unsur-Unsur Desain Interior
Karena desain interior adalah salah satu cabang ilmu dari seni rupa, maka elemen-elemen serupa dari elemen seni rupa juga dapat ditemukan, seperti: garis, titik, bidang, tekstur, warna, ruang, dsb.
Berikut elemen-elemen atau unsur-unsur dari desain Interior.
1. Ruang
Ruang adalah unsur desain yang mempunyai tiga dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Ruang dapat dibagi menjadi dua kategori: ruang positif dan negatif. Ruang positif adalah ruang yang diisi barang-barang, sementara ruang negatif adalah ruang kosong (jarak antar benda bisa juga disebut sebagai ruang negatif). Menyeimbangkan kedua jenis ruang tersebut sangat penting agar tidak terkesan terlalu padat dan juga tidak terlalu polos.
Bagian-Bagian Ruang :
1.1. Lantai
Lantai merupakan batas bawah bagi interior sebuah ruang. Lantai terbentang secara horizontal. Banyak treatment yang dapat diterapkan pada lantai mulai dari: jenis material, perbedaan ketinggian lantai, dan pengaplikasian bentuk.
Lantai merupakan batas bawah bagi interior sebuah ruang. Lantai terbentang secara horizontal. Banyak treatment yang dapat diterapkan pada lantai mulai dari: jenis material, perbedaan ketinggian lantai, dan pengaplikasian bentuk.
1.2. Dinding
Dinding merupakan elemen interior yang menyekat interior ruang. Dinding membentang secara vertikal dan merupakan bidang paling dominan dalam ruang bangunan. Dinding dapat diaplikasikan dengan berbagai jenis material finishing, material pembentuk, pencahayaan, dll
Dinding merupakan elemen interior yang menyekat interior ruang. Dinding membentang secara vertikal dan merupakan bidang paling dominan dalam ruang bangunan. Dinding dapat diaplikasikan dengan berbagai jenis material finishing, material pembentuk, pencahayaan, dll
1.3. Langit-Langit / Ceiling
Langit-langit merupakan pembatas interior yang terbentang secara horizontal di bagian atas interior. Langit-langit umumnya tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat awam, namun dengan perancangan menarik, dapat menghasilkan efek yang lebih baik. Langit-langit dapat dimodifikasi mulai dari penggunaan jenis materialnya, perbedaan ketinggian, dan varian bentuk.
Langit-langit merupakan pembatas interior yang terbentang secara horizontal di bagian atas interior. Langit-langit umumnya tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat awam, namun dengan perancangan menarik, dapat menghasilkan efek yang lebih baik. Langit-langit dapat dimodifikasi mulai dari penggunaan jenis materialnya, perbedaan ketinggian, dan varian bentuk.
1.4. Bukaan
Yang dimaksud dengan bukaan pada elemen ruang adalah jendela, pintu, dan lubang ventilasi. Dengan perancangan bukaan yang baik, maka akan berjalan sirkulasi udara yang baik, sehingga ruangan menjadi nyaman dan sehat.
Yang dimaksud dengan bukaan pada elemen ruang adalah jendela, pintu, dan lubang ventilasi. Dengan perancangan bukaan yang baik, maka akan berjalan sirkulasi udara yang baik, sehingga ruangan menjadi nyaman dan sehat.
2. Garis
Garis horizontal, vertikal, dan dinamis bisa membantu membentuk ruangan dan memberi kesan pada pandangan kita terhadap ruang. Menciptakan garis menggunakan furnitur dan objek-objek serta desain struktural di dalam ruangan dapat membentuk harmoni, kesinambungan, dan kontras.
Garis-garis horizontal untuk membuat ruangan terlihat lebih lebar atau panjang, dan mengarahkan pandangan pada elemen penting pada ruangan.
Garis vertikal yang dihasilkan dari fitur-fitur ruangan seperti jendela dan pintu masuk memberikan kesan bebas dan kokoh. Dalam tingkatan fungsional, mengedepankan garis vertikal memberikan ilusi ruangan terlihat lebih tinggi.Garis-garis dinamis merujuk pada garis diagonal, zigzag, atau lengkungan. Garis-garis tersebut dapat dilihat pada beberapa elemen di dalam ruangan, seperti anak tangga, dan memberikan energi serta pergerakan pada struktur ruangan.
Idealnya, desainer interior akan memberikan keseimbangan dalam memadukan beberapa jenis garis tergantung kebutuhan.
Bentuk dalam hal ini adalah bentuk fisik dari segala sesuatu yang ada di dalam ruangan yang memiliki tiga dimensi. Bentuk biasanya terdiri dari bentuk geometris dan non geometris (organis). Bentuk geometris biasanya terdapat pada garis-garis yang menonjol dan sudut-sudut, serta terlihat seperti buatan manusia. Sebaliknya, bentuk natural adalah bentuk-bentuk organik yang dibuat oleh alam sehingga bentuknya lebih asimetris. Bentuk bisa berupa objek-objek terbuka atau tertutup.
4. Pencahayaan
Interior ruang memerlukan pencahayaan yang cukup intensitasnya. Terang disebagian tempat, atau ada opsi pengontrol untuk meredupkannya juga. Pencahayaan bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pencahayaan sesuai fungsinya (task lighting) , pencahayaan untuk aksen (accent lighting), dan pencahayaan untuk menambah suasana (mood lighting).
Saat mempertimbangkan pencahayaan, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan di ruangan tersebut. Interior ruang memerlukan pencahayaan yang cukup intensitasnya. Terang disebagian tempat, atau ada opsi pengontrol untuk meredupkannya juga. Pencahayaan bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pencahayaan sesuai fungsinya (task lighting) , pencahayaan untuk aksen (accent lighting), dan pencahayaan untuk menambah suasana (mood lighting).
5. Warna
Warna merupakan salah satu elemen penting yang harus dikuasai oleh seorang desainer interior. Warna memiliki kemampuan untuk membangun suasana, menonjolkan fitur ruangan, serta memberikan ilusi luas ruangan.Psikologi warna tidak boleh dipandang sebelah mata dan bisa dimaksimalkan oleh desainer interior yang ahli. Warna bisa memunculkan kenangan dan mengubah emosi dengan menstimulasi respons fisik dan psikologis dari tubuh kita. Contohnya, warna hijau dan biru memunculkan kesan tenang dan cocok digunakan di dalam kamar tidur, sementara warna merah dapat mendorong nafsu makan sehingga lebih cocok digunakan di dapur
6. Tekstur
Tekstur merupakan raut permukaan pada sebuah objek. Elemen ini bisa membawa dimensi yang unik pada ruangan yaitu untuk memperdalam kesan yang diberikan. Beberapa macam tekstur yang bisa dipadupadankan adalah glossy, kasar, dan lembut. Tesktur dapat menambahkan detail dan fokus terhadap furnitur, aksesori, dan kain yang ada di dalam ruangan sehingga lebih enak dipandang. Secara umum, tekstur memberikan perasaan pada ruangan.
7. Pola
Pola memiliki fungsi yang sama dengan tekstur untuk menambah daya tarik ruangan. Pola diciptakan dari penggunaan desain yang repetitif dan bisa ditemukan pada wallpaper, furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki berbagai tipe seperti contohnya garis-garis, geometris, organik, motif, dan print.
Saat menambahkan pola, sebaiknya pertimbangkan ukuran dan gaya ruangan. Jangan terlalu banyak menambahkan pola di ruangan yang kecil agar ruangan tidak terkesan berlebihan. Pola juga dapat menciptakan garis-garis vertikal dan horizontal yang dapat digunakan untuk menambah kesan luas pada ruangan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup atau jangkauan desainer interior meliputi perancangan furniture dan asesoris ruangan lainnya, tidak hanya memilih dan mencocokannya saja seperti dekorator interior. Berikut adalah beberapa ruang lingkup pekerjaan desain interior.
Adapun prinsip dasar dari desain interior tidak jauh dengan prinsip-prinsip seni-rupa, antara lain :
- Merancang bentuk perabot furnitur dengan pertimbangan egonomi, fungsi, gaya, keawetan finishing, kestabilan struktural dalam penggunaan, memilih rel laci, engsel dan handel yang tepat, serta penentuan penggunaan bahan dan penempatan dalam ruang.
- Menentukan tipe dan gaya jendela atau daun penutup lain yang tepat berdasarkan pengendalian cahaya dan sinar matahari , privasi, anti api, perlengkapan akustik dan sistem pengontrolnya.
- Memilih bentuk dan metode yang tepat dalam penempatan benda seni atau dekorasi dan memastikan bahwa benda tersebut tidak akan jatuh atau melukai seseorang.
- Memilih jenis pelapis dinding yang tepat berdasarkan aspek keindahan, keawetan, fungsi akustik, kemudahan dalam pembersihan, keamanan dari api, dan memastikan bahwa wall finishes yang digunakan tidak menimbulkan alergi atau beracun.
- Memilih jenis tanaman yang seseuai dan memastikan bahwa tanaman yang dipilih tidak memiliki bau yang kuat atau beracun yang membahayakan manusia terutama untuk anak-anak.
- Menggambarkan rencana ruang dan menunjukkan letak perabot yang sesuai dengan keinginan klien maupun persyaratan aksesibilitas ruang.
- Memilih jenis dan bentuk lampu berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan, menggambarkan dan menunjukkan lokasi penempatan lampu berserta pengontrolannya.
- Menentukan bahan, bentuk, warna dan pola lantai yang tepat berdasarkan fungsi dan kesan yang diinginkan. Unsur fungsi yang harus diperhatikan meliputi ketahanan terhadap api, kemampuan meredam suara dan keamanan (tidak licin).
Adapun prinsip dasar dari desain interior tidak jauh dengan prinsip-prinsip seni-rupa, antara lain :
1. Unity and Harmony
Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.
Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga menghasislkan komposisi yang seimbang.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony.
Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity dan harmony.
Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.
3. Vocal Point
Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.
Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.
4. Ritme
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
5. Detail
Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.
5. Detail
Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.
6. Skala dan Proporsi
Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan civitas yang berada di dalam ruangan.
Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan civitas yang berada di dalam ruangan.
- Suptandar, Pamudji. (1995). Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Desain Interior. Jakarta: UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara.
- Ambarwati, D. (2007). Antara Desainer Interior dan Dekorator Interior: Studi Perbandingan. Univesitas Negeri Yogyakarta.
- Aronson, Joseph. (1965). The Encyclopedia of Furniture. New York: Crown Publisher.
- Wealle, Marry G. (1982). Environmental Interior. New Yok: Maxmillan Publishing Company.
- https://serupa.id/desain-interior-pengertian-sejarah-tujuan-ruang-lingkup/, diakses tanggal 27 September 2020
- https://dewakencana1404205068.wordpress.com/2016/09/15/pengertian-dasar-desain-interior/, diakses tanggal 27 September 2020
- https://interiordesign.id/elemen-dasar-desain-interior, diakses tanggal 27 September 2020020
Sedang mencari jasa desain interior profesional , Kunjungi Website Kami Di jasa desain interior
ReplyDeleteilmu yang disajikan sangat berisi dan penuh manfaat!
ReplyDelete