Ada beberapa konsep perencanaan perancangan sebuah desain eksterior tentunya ini didasarkan oleh keinginan dari client/konsumen yang memiliki selera yang berbeda-beda dalam membangun sebuah hunian yang menurutnya nyaman dan indah untuk dilihat. Ada beberapa macam gaya desain eksterior, diantaranya ; https://commons.wikimedia.org/
a. Desain eksterior gaya klasik
memberikan kesan aristokrat yang mewah pada bangunan. Pilar-pilar, ornament, dan profil-profil pada list plang dan bingkai jendela disajikan dalam seni Romawi atau Yunani kuno menjadi ciri khas arsitektur klasik. Tata letak jendela yang teratur/monoton pada tampak depan bangunan, dan komposisi bangunan yang simetris juga mrupaka ciri bangunan klasik.
Umumnya bangunan klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan fungsinya. Tata letak jendela yang teratur/monoton pada tampak depan bangunan, dan komposisi bangunan yang simetris juga merupakan ciri bangunan klasik.
Beberapa ciri arsitektur klasik antara lain:
– Bentuk Simetris
– Kolom/PilarTinggi yang menjulang.
– Segitiga pediment
– Atap kubah
DI Indonesia gaya arsitektur klasik mulai banyak digunakan pada bangunan rumah tinggal pada awal tahun 80-an.
http://edupaint.com/inspirasi/rumah/eksterior |
Gaya ini terinspirasi dari bangunan yang ada di Italia dan Spanyol. Gaya arsitektur mediteranian memiliki ornament yang lebih sederhana, memberikan kesan yang mengutamakan kenyamanan. Tata letak masa bangunan yang menyebar pada rumah dengan lahan yang luas, meskipun ada juga rumah bergaya mediteranian dengan komposisi bentuk yang kompak, untuk rumah pada lahan yang lebih terbatas. Balkon-balkon yang menonjol keluar fasad/muka bangunan tanpa atap dan railing balkon, dan jendela memiliki ukuran lebih kecil dan sedikit, juga merupakan ciri khas arsitektur mediteranian.
Ciri umum gaya arsitektur mediterania antara lain:
- Sudut kemiringan atap yang landai
- Mengggunanakan atap genteng tanah natura (merah)
- Stucco siding (plester) yang terbuat dari tumbukan batu, pasir, dan air
- Bagian atas pintu, jendela, teras berbentuk busur
- Pintu panel kayu yang kokoh dan solid
- Railing besi tempa
- Lantai rustik (tekstur yang kasar dan tidak di-finishing dengan baik)
http://www.edupaint.com/inspirasi/rumah/eksterior |
Desain gaya oriental merupakan bawaan dari budaya ketimuran yang berkembang meliputi wilayah Cina, Jepang, Korea, sampai dengan Vietnam, Thailand, hingga Persia.
d. Desain eksterior gaya modern minimalis
modative.com |
Beberapa ciri arsitektur modern minimalis sebagai berikut:
- Bentuk yang sederhana
- Memiliki elemen garis yang sangat kuat
- Pendekatan minimalis pada bangunan (Less is More)
- Tidak memanipulasi material (apa adanya)
- Terkesan sangat terbuka (banyaknya penggunaan kaca)
- Menyatu erat dengan alam sekitar
https://www.99.co/blog/indonesia/gaya-arsitektur-tropis/ |
Gaya arsitektur tropis merujuk pada sebuah gaya arsitektur khas kawasan tropis yang dekat dengan garis khatulistiwa, salah satunya Indonesia. Yang secara geografis memiliki dua musim saja, yaitu musim hujan dan musim panas (kemarau). Iklim tropis menyebabkan panas matahari terik, tingkat kelembapan udara yang cukup tinggi, curah hujan tinggi, hingga pergerakan angin yang tak terduga. Oleh karena itu, kawasan beriklim tropis membutuhkan gaya arsitekturnya tersendiri untuk menyiasati masalah cuaca yang ada.
Pada prinsipnya, arsitektur tropis berusaha menciptakan bangunan yang memiliki tingkat adaptasi yang baik agar hunian nyaman untuk ditinggali. Manfaat arsitektur tropis bagi hunian di antaranya dapat mencegah hujan masuk, menjaga kelembapan udara, dan membuat udara tetap nyaman.
- Menggunakan Atap Segitiga, dengan kemiringan yang curam. Yang biasa digunakan adalah atap limasan, atap pelana, atap kerucut, ataupun atap segitiga tumpang. Atap segitiga secara langsung meciptakan ruang di bawahnya sebagai sistem isolasi panas tradisional sehingga suhu panas tak langsung masuk ke ruangan.
- Teritisan atau overstek atap yang lebar. Teritisan atau overstek adalah bagian atap yang menonjol keluar atau melebihi ukuran bangunan. Fungsi utama dari teritisan adalah sebagai elemen peneduh bangunan yang sekaligus berguna untuk melindungi jendela dari terik matahari dan air hujan.
- Memiliki Shading Bangunan, bangunan bergaya tropis juga sering mencegah panas atau air hujan dengan menggunakan shading atau pembayang. Shading dapat dibuat dari berbagai bahan dari mulai tirai bambu, tirai kain, gorden, ataupun roller blind. Penggunaan shading sangat mudah karena hanya tinggal dipasangkan pada pinggiran ruang terbuka di rumah atau di sekitar jendela.
- Penataan layout bangunan bergaya arsitektur tropis biasanya sangat memperhatikan arah datangnya sinar matahari. Arah timur dan barat merupakan arah dengan sorotan matahari tinggi sehingga pemasangan jendela di kedua sisi tersebut akan membuat suhu ruangan sangat panas. Sehingga lebih baik buatlah jendela dan ventilasi yang di arah utara dan selatan agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
- Menerapkan Sirkulasi Silang, Aspek arsitektur tropis yang tak kalah pentingnya juga terdapat pada bagian ventilasi udara yang biasa menggunakan sistem sirkulasi silang. Penggunaan sistem sirkulasi silang akan membuat pergantian udara di ruangan lebih stabil sehingga kualitas udara lebih baik. Selain menggunakan sistem sirkulasi silang, bangunan bergaya arsitektur tropis juga biasanya memasang ventilasi dalam jumlah yang cukup banyak.
f. Desain eksterior gaya etnik
https://kencanapanelindo.com/menampilkan-nuansa-etnik/ |
- Menentukan Unsur Etnik Melalui Bentuk Fisik, Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dan menentukan salah satu unsur etnik dari daerah tertentu. Misalnya, menerapkan arsitektur Rumah Adat Joglo dari Jawa Timur. Karena kita tidak harus menerapkan gaya etnik secara 100%, maka kita dapat menerapkan unsur etnik melalui ide atapnya yang menjulang yang terletak pada bagian depan bagunan Rumah Adat Joglo tersebut. Kemudian, mengkombinasikannya dengan gaya desain yang kita pilih untuk bangunan rumah kita. Sehingga hasilnya akan menjadi unik, namun cantik.
- Menentukan Unsur Etnik Melalui Motif atau Pola Etnik, kita dapat mengambil unsur etnik melalui ide motif atau pola etnik tertentu. Misalnya, Anda mengambil unsur etnik melalui motif atau ukiran khas Jawa sebagai salah satu elemen yang diaplikasikan pada fasad, seperti dinding atau pintu.
- Menentukan Unsur Etnik Melalui Karakter Arsitektur Bangunan, Karakter arsitektur bangunan yang dimaksud adalah bagian rumah yang menjadi ciri khas.
https://www.dekoruma.com/ |
Gaya desain kontemporer sendiri merupakan perkembangan dari gabungan berbagai aliran desain yang menghadirkan visual baru yang dikenal dengan aliran kontemporer. Gaya arsitektur kontemporer mengedepankan aspek keunikan yang diluar mainstream pada umumnya. Oleh karena itu, gaya kontemporer banyak bermain dalam pengaturan warna, dan tekstur materialnya. Bahan yang sering digunakan adalah seperti kayu, batu bata, dinding batu serta semen. Gaya kontemporer sangat mengandalkan kreatifitas arsitektur. Banyak inovasi gaya kontemporer dalam pembangunan pasar, restaurant, perkantoran, ruko, villa, dan sebagainya.
- Pencahayaan yang Maksimal, penggunaan jendela kecil dan dekoratif umumnya telah ditinggalkan. Jendela dan bukaan yang besar merupakan hal yang lazim ditemukan pada produk-produk desain kontemporer.
- Penggunaan warna-warna netral seperti putih, hitam, dan grayscale merupakan salah satu ciri dari desain kontemporer. Penggunaan tone warna ini juga terkadang dipadupadankan dengan aksen warna kontras seperti merah, kuning, biru, dan warna lainnya untuk hadirkan kesan lebih artistik dan dinamis.
- Penggunaan Material yang Natural, berbicara mengenai penggunaan material, material-material natural dan alami seperti kayu, beton, besi yang tidak diberikan finishing juga sering diaplikasikan pada desain kontemporer. Material organik seperti batu-batu alam, berbagai jenis tekstil, dan panel-panel kayu daur ulang juga bisa jadi alternatif.
- Penggunaan karakter asli dari material. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan tekstur asli dari material mentah sebagai bagian dari desain kontemporer tanpa memberikan finishing tambahan. Jadi, elemen-elemen unfinished merupakan salah satu karakter umum dari desain bergaya kontemporer.
- Elemen Garis yang Sederhana namun Dekoratif, elemen garis akan sangat sering digunakan. Eksplorasi elemen garis sebagai dekorasi lebih sering digunakan dibandingkan ornamen-ornamen klasik.
- Pengaplikasikan Teknologi, karena desain kontemporer berkembang di masa modern, maka pengaplikasian teknologi-teknologi menjadi salah satu bagian dari desain kontemporer itu sendiri. Penataan sistem kabel, pipa, hingga sistem pencahayaan yang modern dan berbagai pengaplikasian teknologi merupakan karakter umum gaya kontemporer.
- Ekspresif dan keluar dari aturan-aturan desain konvensional, Karena merupakan perkembangan dari berbagai aliran desain arsitektur yang tak memiliki batas, pada dasarnya akan ada elemen-elemen desain dari gaya tertentu yang bisa terlihat pada produk-produk desain kontemporer. Sedikit sentuhan klasik atau industrial mungkin masih bisa ditemukan pada gaya kontemporer.
0 Comments:
Post a Comment